Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Kepedulian "Dialog Dini Hari" Terhadap Reklamasi Teluk Benoa Bali



Reklamasi teluk Benoa Bali masih menjadi topik perbincangan yang panas untuk diangkat. Permasalahan ini bukan hanya milik para pemerhati dan aktivis lingkungan tapi juga segenap warga Bali maupun juga para musisi.

Band “Dialog Dini Hari” sebagai salah satu band yang concern terhadap permasalahan ini. Kepada CNNIndonesia.com, sang vokalis Dadang Pranoto mengungkapkan “ Bicara reklamasi itu masalah lingkungan, kalau ada masalah politik dibelakang itu kami enggak tahu dan enggak mau tahu. Yang jelas kita bicara nurani, kami menolak hal-hal yang merusak lingkungan”.

“Dialog Dini Hari” terbentuk tahun 2008 lalu dan digagas oleh sekumpulan musisi Bali seperti Dadang Pranoto (Navicula), Ian Joshua Stevenson & Mark Liepman (Kaimsasikun).

Kepedulian “Dialog Dini Hari” terhadap lingkungan terkemas dalam lagu “Bumiku Buruk Rupa” yang terdapat dalam debut album mereka yang bertitel “Beranda Taman Hati”. Lagu yang menggambarkan kondisi bumi yang semakin mengkhawatirkan karena ulah umat manusia, kepedulian akan kelestarian bumi yang rendah serta sumber daya alam yang dikuras hingga mulai menipis.

Reklamasi ini menjadi isu nasional yang terus menggelinding sejak pemerintah mencabut Perpres no 54 tahun 2014 yang merubah status Teluk Benoa dari kawasan konservasi menadi kawasan pemanfaatan.