Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Tom DeLong : Eksplorasi Tanpa Batas, Jenius & Kontroversial




TOM DELONGE : EKSPLORASI TANPA BATAS, JENIUS, LIAR  & KONTROVERSIAL
“MIMPI YANG SELALU INGIN DIWUJUDKAN TANPA DIBATASI RUANG EKSPLORASI, SOSOK KONTROVERSI TAK AKAN PERNAH BERHENTI UNTUK MENGINSPIRASI DAN BERBUAT LEBIH”

Terlahir dengan nama Thomas Matthew DeLonge Junior, Ia adalah sedikit dari multi talenta jaman sekarang di dunia musik. Musisi, humanis hingga pebisnis predikat yang disandang lelaki yang lahir pada tanggal 13 Desember 1975 tersebut. Ia mampu menterjemahkan sisi musik ke berbagai sisi lain yang masih memiliki keterkaitan. Jelas bukan suatu “aji mumpung” jika kita melihat apa pun yang diluncurkan dari otaknya selalu mencuri perhatian dan terbilang sukses.

DeLong kecil lebih tertarik pada dunia musik dan olah raga skateboard, namun justru orang tuanya mengarahkan Ia untuk menjadi seorang petugas pemadam kebakaran hingga Ia sempat mencicipi program siswa (kadet) di San Diego. Perceraian kedua orang tuanya pada saat Ia berumur 8 tahun banyak mempengaruhi hidupnya hingga mengilhami kejadian perceraian tersebut dalam membuat lagu untuk BLINK 182 yang berjudul “Stay Together for the Kids”.

BAND
Ia turut membidani berdirinya band pop punk kenamaan “BLINK 182” tahun 1992 silam. Selain itu tahun 2002 Ia bersama Travis Barker (drummer BLINK 182) “melahirkan” sebuah band pop punk bernama BOX CAR RACER, namun band tidak berumur panjang dan dipendam selamanya setahun setelah didirikan. Di BOX CAR RACER, DeLong ingin menunjukkan bahwa ia bisa berbuat “sesuatu” dan lepas dari bayang – bayang pop punk ala BLINK 182, dengan eksperimen – eksperimen ide yang dijulukinya  “not Blink friendly”.  BOX CAR RACER selamanya akan dianggap DeLong sebagai loncatan evolusi-nya dalam bermusik yang tidak bisa dituangkan di BLINK 182. Namun “band” inilah yang membuat tensi tinggi terjadi di BLINK 182 dimana ketegangan antara DeLonge dan Hoppus membuat BLINK 182 sempat vakum.


Ke”liar”annya seperti susah dihentikan,band side project berbasis rock alternatif  bernama ANGELS AND AIRWAVES (AVA) pun dibesutnya tahun 2005 untuk membawa misinya “menyampaikan” pemahaman Freemason ke publik luas. Tom Delonge, mengakui dirinya adalah penganut Freemason, dimana logo dan lirik lagu di AVA banyak bermuatan tentang Freemason, jadi Ia menganggap AVA bukan sekedar band tetapi penuh muatan untuk pemahaman tujuan hidup manusia.

 Meski tak bisa dipungkiri munculnya AVA akibat BLINK 182 vakum beberapa saat, namun DeLong tetap keukeuh tak mau main – main dengan apa yang didirikannya, baginya AVA adalah kedewasaan terhadap hasrat dan emosi, bahkan Ia ingin AVA menjadi musik terbaik yang ada digenerasinya dan menjadi suatu hal yang megah penuh revolusi budaya di era digital saat ini.


Tahun 2015 menjadi titik balik dari produktivitas DeLong, Ia bersolo karir dengan menelurkan debut album “To The Star… Demos, Odds And Ends” yang lempar pasaran per 21 April 2015.

HASRAT BISNIS
Jiwa Enterpreneur juga hinggap di diri DeLonge, Ia mendirikan “Atticus Clothing” dan “Macbeth Footwear” bersama Mark Hoppus tahun 2002. Atticus berkonsentrasi untuk memproduksi pakaian dan Macbeth konsentrasi di produk sepatu dengan mengedepankan konsep musik. Namun Hoppus menjual seluruh sahamnya pada saat mereka berdua “perang dingin” hingga BLINK 182 vakum. DeLonge pun menjual sahamnya di “Atticus Clothing” dan hanya berkonsentrasi membesarkan “Macbeth” sebagai pemilik tunggal.

Macbeth begitu mem-booming di kalangan anak muda era sekarang berkat “tangan dingin” DeLonge yang senantiasa meng-endorse band – band yang lagi “in” dan digandrungi kalangan anak muda dan band. Untuk Macbeth Vegan, terinspirasi pemahaman vegetarian yang dianut sub kultur hardcore punk yang disebut “Straight Edge” dimana semua produksi tidak mengandung segala jenis hewan (100% produk non hewani/animal product) dan desainnya sepatu Macbeth Vegan memperoleh penghargaan “Best Vegan Skate Shoes” tahun 2007 versi PETA (People for the Ethical Treatment of Animals).


Bersama sang istri Jennifer Jenkins yang seorang desainer furniture, DeLonge juga mendirikan perusahaan furniture kelas atas untuk anak – anak bernama “Jennifer DeLonge Inc” yang dijual di toko – toko terkemuka seperti Barneys New york, Bellini dan F.A.O Schwarz. Perusahaan tersebut memproduksi kursi, sofa, meja dan lain – lainnya untuk anak – anak dengan desain yang simpel, modern, multi fungsi dan ramah lingkungan. Bahkan DeLonge pun terinspirasi membuat situs desain “mommamusthaves.com” untuk menerjemahkan ketertarikannya di dunia desain furniture.

 SOSIAL dan POLITIK
Jiwa humanis, mengilhaminya untuk mendirikan yayasan kesadaran akan kanker payudara yang diberi nama “Boomer Loves Boobies”, yang membantu mengumpulkan dana bagi penderita kanker payudara.

Ranah politik juga sempat disinggahi oleh DeLonge, tahun 2004 lalu Ia aktif mendukung Partai Demokrat yang mengusung John Kerry sebagai kandidat Presiden hingga membuatnya sibuk ikut berkampanye mendukung sang calon Presiden. Tahun 2008 Ia ikut ambil bagian dalam dukungan kepada Barrack Obama untuk melaju menjadi Presiden Amerika Serikat bahkan lagu “The Adventure” dari ANGELS AND AIRWAVES menjadi “pemanis” Obama untuk berkampanye menjaring para pemilih muda di pemilihan Presiden.

DeLonge juga menciptakan sebuah situs jejaring sosial bernama “Modlife”, dimana situs tersebut diciptakan untuk menjadi jembatan band dan para fans untuk saling berinteraksi satu sama lainnya.
Selain itu Ia di tahun 2011 menerbitkan sebuah website, yaitu “Strange Times” yang didedikasikan untuk menyoroti laporan tentang “UFO” dan berita – berita terbaru tentang teori tersebut. Ketertarikannya akan isu UFO dan Alien membuatnya ingin menghabiskan sisa hidupnya untuk meneliti dan mengetahui kebenaran UFO dan Alien serta keinginannya untuk membuat buku tentang hal – hal aneh tersebut.

Kalian hidup di atmosfir bernama “musik”, sepertinya Tom DeLonge bisa kalian jadikan contoh untuk mewujudkan sisi lain yang ada keterkaitan dengan musik.