Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Marduk Menyangkal Dua Personilnya Terlibat Gerakan Neo-Nazi



Marduk, black metaller asal Swedia melalui akun Facebooknya menyangkal keterlibatan dua personilnya dalam pembelian barang-barang propaganda dari gerakan Neo-Nazi secara online pada tahun lalu. Termasuk juga pembelian barang-barang dari Gerakan Perlawanan Nordic, yang berafiliasi dengan gerakan Neo-Nazi seperti diberitakan ETC Swedia dan diteruskan oleh Metalsuck.
Kedua personil yang disinyalir melakukan transaksi pembelian adalah drummer Marduk, Fredrik Widigs dan vokalis Daniel “Mortuus” Rosten.

Terungkapnya daftar para pembeli barang-barang Neo-Nazi itu setelah terjadi kebocoran info dari server Gerakan Perlawanan Nordic setelah  situs mereka direntas oleh hacker tahun lalu.

Rosten dilaporkan menerima buku-buku tentang Sosialis Nasional, dan pada bulan Mei 2016 memesan 100 selebaran tentang “Kekuatan Elit Zionis Global”. Sementara Widig diduga membeli stiker, buku dan program partai NRM pada bulan yang sama.

Marduk diaggap memiliki hubungan sempit dengan Nazisme dan musik band dikabarkan berisi referensi tentang sosialisme nasional, tetapi Marduk selalu membantah tuduhan tersebut.

Pergerakan Nazi baru menjadi hal yang sensitif akhir-akhir ini, sebelumnya dikabarkan gitaris live Watain, Set Taitan melakukan selebrasi dengan mengangkat tangan memberikan penghormatan ala Nazi yang memicu kontroversi hingga membuat Set Taitan mengakhiri kebesamaan dengan Waitan. 

Berikut klarifikasi Marduk melalui akun Facebook-nya :
“Personil Marduk terdaftar dalam database yang menunjukkan riwayat pembelian pada sebuah website toko online di Swedia. Kami tersadar ketika muncul sebuah daftar secara online pada bulan Agustus 2017 dan sejak itu beberapa kali ditanyakan tentang hal itu. Kami tidak pernah menanggapi secara serius omong kosong ini. Kami menahan diri untuk tidak berkomentar. Namun, sebuah surat kabar Swedia menemukan hal ini dan menuliskan cerita tersebut baru-baru ini. Maka, disini kami berkewajiban memberikan klarifikasi.

Personil Marduk tidak memesan apapun dari situs web yang dipermasalahkan itu atau pernah ada sebuah interaksi dengan sebuah organisasi. Ini semua yang harus kami katakana tentang permasalahan ini. Sangat menggelikan untuk berulang kali menyatakan ini, setelah 28 tahun sebagai band, Marduk tidak memiliki agenda politik atau asosiasi ideologis, sosialisme nasional atau yang lainnya. Lirik kami berhubungan erat dengan agama dan sejarah, tidak ada yang lain.

Patut diingat, kami pernah mendiskusikan hal yang sama persis pada Februari 2017 lalu bersamaan ketika tour kami Ke Amerika Serikat. Beberapa media meneliti setiap akar sejarah Marduk untuk mencari bukti atas tuduhan ini namun tidak berhasil menemukan apapun. Mereka menghubungi banyak band yang bersinggungan dengan kami dan semua mengatakan hal sama kepada mereka. Tidak ada yang mendukung tuduhan ini. Dan sejarah akan terulang kembali, segera, karena ada upaya lain untuk mengotori nama kami supaya berakhir. /Marduk.